Semakin berkembangnya dunia teknologi, sekarang ini telah hadir berbagai situs jejaring sosial yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia untuk mengaplikasikannya. Dari berbagai macam situs jejaring sosial tersebut, pasti memiliki berbagai dampak bagi penggunanya, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Namun, sebelum membahas lebih lanjut tentang berbagai dampak jejaring sosial, saya akan bahas terlebih dahulu tentang apa itu jejaring sosial.
Jejaring sosial atau dalam bahasa Inggris disebutnya social networking merupakan struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes pada tahun 1954.
Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001. Pada tahun 2004, diluncurkanlah Facebook untuk pertama kalinya oleh Mark Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal para mahasiswa Harvard. Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace, dilaporkan lebih banyak diakses dibandingkan Google dengan Facebook. Dan selanjutnya pada tahun 2006, Twitter mulai didirikan oleh Evan Williams, Jack Dorsey, dan Biz Stone.
Jejaring sosial berbasiskan web (situs jejaring sosial) menyediakan berbagai layanan bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, chat suara, messaging, share link, share file, dan lain-lain. Umumnya situs jejaring sosial memberi layanan untuk membuat biodata diri. Pengguna juga dapat meng-upload foto dirinya dan dapat men-tag teman atau dengan pengguna lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling sharing dengan sesama anggota grup tersebut didalamnya.
Berbagai aktivitas yang pada umumnya terjadi dalam jejaring sosial antara lain:
>> saling bertukar pendapat/komentar,
>> mencari teman,
>> saling mengirim pesan,
>> saling memberi penilaian,
>> saling bertukar file, foto dan lain sebagainya.
Dari berbagai macam situs jejaring sosial tersebut, pasti memiliki berbagai dampak bagi penggunanya, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Berikut beberapa dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh berbagai situs jejaring sosial.
Dampak Positif, diantaranya:
1. Memperluas pergaulan.
2. Mempermudah untuk menjalin komunikasi dalam jarak jauh.
3. Sebagai media untuk saling berbagi dan bertukar informasi.
4. Sebagai media promosi dalam bisnis.
Dampak Negatif, diantaranya:
1. Dapat menguragi secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh (komunikasi secara langsung). Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.
2. Pada beberapa pengguna dapat membuat berbagai bentuk kepribadian tidak terbatas yang sesungguhnya tidak nampak pada kehidupannya yang nyata. Bila dirasa gagal pada suatu bentuk maka mereka akan mencoba bentuk pribadi lain. Dengan cara ini mereka bisa mengendalikan penampilannya di jejaring sosial dengan rasa aman karena jauh dari unsur-unsur penolakan, dipermalukan, dan lain-lain yang sering terjadi di kehidupan nyata. Namun ini bukanlah kepribadian yang sebenarnya.
3. Kecanduan situs jejaring sosial juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
4. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
Sejak situs jejaring sosial menarik perhatian publik untuk mengaplikasikannya, sebagian besar pengguna menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengaplikasikan situs tersebut. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan situs jejaring sosial. Akan tetapi, bukan berarti para pengguna situs jejaring sosial ini harus berhenti total untuk tidak menikmati situs tersebut, melainkan lebih bijak secara perlahan untuk mengurangi waktu dalam mangaplikasikannya.
Referensi:
http://de-kill.blogspot.com/2010/01/sejarah-twitter-mikroblogging.html
0 comments :
Post a Comment