Wanita sebenarnya memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruh yang besar dalam kehidupan setiap muslim, itulah wanita muslimah. Seperti pada hadist berikut:
Dari Khadijah, isteri Rasulullah, yang telah memberikan andil besar dalam menenangkan rasa takut Rasulullah ketika beliau didatangi malaikat Jibril membawa wahyu yang pertama kalinya di goa Hira’. Nabi pulang ke rumah dengan gemetar dan hampir pingsan, lalu berkata kepada Khadijah, “Selimuti aku, selimuti aku! Sungguh aku khawatir dengan diriku.” Demi melihat Nabi yang demikian itu, Khadijah berkata kepada beliau, “Tenanglah. Sungguh, demi Allah, sekali-kali Dia tidak akan menghinakan dirimu. Engkau adalah orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim, senantiasa berkata jujur, tahan dengan penderitaan, mengerjakan apa yang belum pernah dilakukan orang lain, menolong yang lemah dan membela kebenaran.” (HR. Bukhari)
Di sisi lain, banyak pula wanita yang sebaliknya. Seperti pada hadist berikut:
Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku berdiri di muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah perempuan.” (HR. Bukhari & Muslim)
Salah satu yang menjadi ciri wanita sebagai penghuni neraka adalah dari memamerkan auratnya. Karena dari cara bersikap, tutur kata, perbuatan, termasuk cara berpakaian, maupun tindakan-tindakan lainnya, itu semua bisa menjadi gambaran diri pribadi seseorang.
Bukankah telah ada perintah untuk menutup aurat, bagi para muslimah:
“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman,…dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,dan janganlah menampakkan auratnya…” (An-Nur: 31)
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,dan agar mereka tidak diganggu”.(Q.S. Al-Ahzab: 59)
“Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. sedang pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)
Pernah atau mungkin sering melihat wanita yang masih berpakaian minim, tanpa sadar, saat mereka melakukan gerakan-gerakan yang dapat menyingkap auratnya, maka secara otomatis tangan atau kesadarannya mencegahnya untuk terlihat. Hal tersebut sebenarnya, karena tanpa sadar mereka malu, hati kecilnya mengingkari kalau aurat terlihat. Ini karena memang fitrah dan kodrat wanita adalah menutup auratnya. Maka berjilbab sebenarnya tidak lain adalah wujud malu seorang wanita muslimah, dan hal itu setara dengan iman seseorang dan akhlak seseorang, seperti hadist berikut:
“Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Tunggu apa lagi bagi para muslimah? Berjilbablah. Insya Allah banyak merasakan kebaikan dan manfaatnya pula ^_^
Referensi:
Sumber gambar:
0 comments :
Post a Comment